Penyimpanandalam kotak kayu, ditempa dari utuh & dikeraskan sepenuhnya: Pisau kontinu, gagang terbuat dari kayu terpaku dua kali dan dengan tutup stainless steel: 10 tahun garansi: Kotak kayu dengan tampilan yang elegan: manfaat: Kotak penyimpanan cantik terbuat dari kayu ek buatan tangan; Kayu zaitun berkualitas tinggi; Kualitas pisau steak olehFaizal Noor Singgih, Wayang merupakan salah satu dari aset budaya Bangsa Indonesia, peninggalan nenek moyang yang sangat patut untuk dilestarikan bersama. Bahkan dunia, dalam hal ini PBB, melalui UNESCO pun mengakui wayang sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity, pada 7 November 2003. Dan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 30, pada tanggal 17 Desember 2018, tanggal 7 November ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Hari Wayang Nasional. Pergelaran wayang sendiri juga berkembang mengikuti jaman. Berbagai inovasi terjadi sebagai bentuk tuntutan jaman atau juga sebagai bentuk penawaran dari pelaku seni. Meskipun demikian hal-hal baku tetap digunakan, semisal penggunaan kelir, blencong sebagai sumber cahaya, wayang sebagai sarana utama dan lain sebagainya. Bagi generasi muda sekarang, mungkin ketika melihat pergelaran wayang, hanya sekedar melihat saja apa yang sudah terpampang di depannya. Padahal sangat banyak khasanah yang bisa didapatkan dari sarana pergelaran tersebut. Leluhur bangsa Jawa adalah orang-orang cerdas dan kreatif, terbukti dengan banyaknya nama ataupun istilah yang digunakan dalam berbagai hal. Termasuk juga dalam pakeliran wayang. Beberapa istilah yang kaprah atau sering dijumpai dalam pakeliran wayang kulit, antara lain Pringgitan atau paringgitan. Dalam konsep rumah adat Jawa ada sebuah tempat yang dikhususkan untuk mempergelarkan wayang, yaitu pringgitan atau paringgitan. Tempat ini berada di antara pendhapa dan dalem ageng. Kelir dibentangkan tepat menutup pintu utama dalem ageng, sehingga penonton umum dapat melihat pagelaran wayang dengan duduk di pendhapa, sedangkan para tamu khusus melihat wayang dari dalam dalem ageng, berupa pertunjukan bayang-bayang, atau wewayangan. Pringgitan ini masih dapat dijumpai di dalem-dalem para pangeran kerajaan, dan sebagian besar lingkup bangunan tersebut sudah termasuk dalam bangunan cagar budaya yang dilindungi undang-undang. Sedangkan bagi masyarakat awam, sudah jarang yang membangun rumah lengkap dengan unsur pendapa, pringgitan, dalem ageng dan sebagainya, lantaran keterbatasan lahan serta biaya. Panggungan. Merupakan tempat untuk menggelar dan menata peralatan pentas atau pergelaran. Sesuai dengan kebutuhan di tengah masyarakat, panggungan ini biasanya dengan dibuatkan panggung dengan ukuran kurang lebih 12 x 10 meter persegi. Dan bagian yang digunakan untuk menata gawangan, kelir, simpingan dan tempat duduk dalang, dibuat lebih tinggi. Hal ini agar kiprah dalang ketika memainkan wayang dapat terlihat lebih jelas. Gawangan. Merupakan sarana untuk membentangkan kelir, atau njereng kelir yang berbentuk persegi panjang. Gawangan terbuat dari kayu dengan hiasan ukiran. Untuk gawangan klasik Yogyakarta, memiliki dimensi ukuran panjang sekitar 4,5 – 5 meter dengan tinggi kurang lebih 2,5 - 3 meter. Di Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai acuan, gawangan kelir ini berbentuk tebengan, seperti daun pintu yang memanjang, baik untuk bagian atas ataupun untuk adeg, bagian penyangga samping kanan dan kiri. Sedangkan di luar kraton banyak yang berbentuk glogoran, berbentuk kayu batangan memanjang, baik untuk bagian atas dan adeg, bagian penyangga samping kanan dan kiri. Di pedesaan, gawangan ada juga yang dibuat dari batang bambu utuh memanjang. Cundhuk, adalah hiasan yang diletakkan di atas gawangan. Pada umumnya berbentuk kayu berukir dan dihias dengan indah, bahkan beberapa ada yang dihias dengan prada emas murni. Cundhuk ada yang berujud tatahan patra atau dedaunan, yang ditatah krawangan tembus, dapat juga berupa hiasan dua naga yang saling membelakangi, kedua ekornya bertautan memegang suatu wujud yang biasanya merupakan lambang sesuatu. Untuk gawangan tebengan Ngayogyakarta, cundhuk berupa ukiran dedaunan atau patra krawangan. Kelir, adalah kain putih yang dibentangkan dalam gawangan. Kecuali untuk menangkap bayang-bayang wayang yang dimainkan, kelir juga sebagai pengaman dari wayang yang sedang dimainkan oleh dhalang. Lebar kelir lebih dari satu meter, panjang menyesuaikan panjang gawangan. Dipilih kain yang lembut tetapi kuat, karena dalam pemasangannya harus pantheng, ditarik hingga kencang. Jika dalam pemasangan kelir kurang kencang, maka akan mempengaruhi dalam sabetan dhalang serta keamanan dari wayang yang dimainkan. Dalam pemasangan, kelir tidak tegak lurus, namun agak miring atau dhoyong dengan deviasi kemiringan sekitar 10 – 15 derajat. Palemahan. Juga disebut sitenan. Berasal dari kata lemah atau siti dalam bahasa Jawa, yang berarti tanah, sebagai penggambaran dari bumi. Palemahan atau sitenan merupakan bagian dari kelir yang berada di sisi bawah, yang akan berbatasan langsung dengan debog, atau batang pohon pisang yang digunakan untuk menancapkan wayang. Lebar palemahan ini sekitar sageblog, kurang lebih selebar telapak tangan dengan posisi jari rapat. Palemahan dibuat dengan kain yang lebih kuat, biasanya berwarna hitam, merah, biru tua ataupun menggunakan lapisan kain cindhe. Dipilih kain yang lebih kuat karena akan digunakan juga untuk menarik kencang bentangan kelir dari bagian bawah, dengan bantuan klanthe dan placak, ditancapkan di debog. Langitan. Sama seperti halnya palemahan, namun terletak di sisi atas kelir. Biasanya dilengkapi dengan klanthe atau klowongan, untuk mengaitkan kelir di gawangan bagian atas. Langitan kelir klasik pada umumnya hanya berbentuk memanjang saja. Namun sesuai perkembangan jaman, sekarang langitan kelir dibentuk juga sedemikian rupa dengan potongan indah, sehingga sekaligus menghias bagian atas kelir. Sempyok. Hiasan dari kain bersulam atau kain cindhe, yang berfungsi untuk menutup bagian langitan. Sulaman dapat dari benang emas ataupun mote, dan bagian yang berada di tengah kelir biasanya berupa sulaman lambang atau nama si pemilik perangkat tersebut. Klanthe dan Placak. Pengucapan huruf "e" pada "klanthe" sebagaimana pengucapan kata “sate” dengan logat Bali. Perangkat ini dipasang pada bagian palemahan atau sitenan, untuk membantu agar bentangan kelir menjadi kencang, dengan menancapkan placak ke debog. Placak terhubung dengan klanthe, dan klanthe terhubung dengan bagian bawah dari palemahan kelir yang dijahit secara paten. Klanthe juga dipasang di sisi tepi atas langitan, untuk mengaitkan kelir di gawangan sisi atas. Klanthe dan placak, biasanya dibuat dari logam. Fungsi klanthe juga bisa digantikan dengan kolongan kain, dan placak dibuat dari potongan bambu berukuran kecil, yang dibuat seperti wujud patok tenda pramuka dengan ukuran kurang lebih sejari telunjuk. Sligi. Kayu atau besi memanjang yang digunakan untuk menarik bentangan kelir ke sisi kanan dan kiri. Sligi dimasukkan dalam kolongan di sisi kanan dan kiri kelir, bagian ujung atas sligi dimasukkan dalam kolongan gawangan untuk menahan bentangan, sedangkan ujung bagian bawah lancip untuk ditancapkan di debog. Dengan demikan kelir akan terbentang dengan kencang, karena langitan kelir dikaitkan di gawangan, ditarik ke kanan dan ke kiri dengan sligi, dan bagian palemahan kelir menarik ke bawah. Debog. Batang pisang yang digunakan untuk menancapkan wayang. Di bawah kelir di depan dhalang dipasang dua debog atau batang pohon pisang berjajar namun beda ketinggian. Debog yang dipasang berbatasan langsung dengan palemahan, disebut debog palenggahan, atau debog ndhuwur, sedangkan yang dipasang sedikit lebih rendah dari debog palenggahan, disebut debog paseban atau debog ngisor. Debog paseban ini akan berbatasan langsung dengan bibir kothak atau kendhaga di sisi kiri dhalang. Dalam pemasangan debog palenggahan diusahakan sekitar bawah bahu dhalang, sehingga batas atas palemahan kurang lebih sebahu dhalang, agar memudahkan dalam olah sabetan atau memainkan wayang. Debog Pisang Kluthuk atau Pisang Batu dapat dipilih untuk kebutuhan pergelaran wayang, karena memiliki karakter keras, kesat, dan lurus panjang. Di kanan dan kiri sejajar sejalur dengan debog ndhuwur atau palenggahan, dipasang debog lagi untuk kebutuhan menancapkan memajang wayang simpingan kanan dan kiri. Debog untuk simpingan ini menyesuaikan dengan jumlah wayang yang akan disimping. Untuk pagelaran lumrah, cukup menggunakan empat batang debog, dengan rincian 1 debog palenggahan, 1 debog paseban, 1 debog simpingan kanan dan 1 debog simpingan kiri. Namun jika wayang yang disimping sangat banyak, untuk masing-masing simpingan kanan dan kiri, memerlukan 2 atau 3 batang debog, sebagaimana wayang koleksi Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Tapak dara. Merupakan piranti untuk menancapkan debog agar dapat dipasang secara horisontal. Piranti ini biasanya dibuat dari kayu dengan kaki-kaki menyerupai cakar ayam, dan bagian atas dibuat lancip. Tinggi tapak dara sekitar 40 – 50 cm. Namun adakalanya tapak dara dibuat dari potongan debog yang diberdirikan vertikal dengan ketinggian menurut kebutuhan. Ajon-ajon. Piranti untuk memasang blencong, dipasang tegak lurus di sisi atas tengah gawangan. Panjang ajon-ajon kurang lebih sehasta, atau sekitar 60 – 70 cm. Ajon-ajon dapat dibuat dari kayu ataupun dari logam. Blencong. Sumber cahaya yang digunakan dalam pergelaran wayang, sehingga menimbulkan efek bayang-bayang di kelir. Blencong dipasang dengan digantung dan dikaitkan di ujung ajon-ajon, dengan ketinggian disesuaikan kebutuhan. Tinggi pemasangan blencong kurang lebih sejengkal di atas kepala dhalang. Dahulu blencong sebagai sumber cahaya menggunakan bahan bakar minyak kelapa dan bersumbu benang lawe, sehingga api yang dihasilkan bersinar terang namun tidak nglanges atau berjelaga banyak. Untuk mengontrol nyala api ini digunakan capit atau sapit, yang dapat dilakukan sendiri oleh dhalang atau dilakukan oleh panjak, asisten dhalang. Namun sekarang blencong geni atau blencong api hanya digunakan untuk pergelaran wayang yang bersifat upacara ritual, semisal upacara ruwatan di lingkup Daerah Istimewa Yogyakarta. Sesuai perkembangan jaman, yang pernah digunakan sebagai pengganti blencong geni antara lain lampu petromax serta lampu pijar, dan sekarang menggunakan lampu halogen dengan pancaran sinar yang lebih kuat, bahkan juga ditambah dengan berbagai lampu warna warni untuk mendukung terbangunnya adegan wayang. Namun untuk pakeliran klasik hanya menggunakan blencong dengan pijar general. Simpingan. Tatanan wayang yang ditancapkan di debog simpingan secara berjajar di kanan kiri jagadan. Jagadan adalah kelir area gerak wayang yang ada di hadapan dhalang. Area ini selebar kurang lebih satu dhepa, rentangan maksimal tangan dhalang. Simpingan ada dua yaitu simpingan kanan dan kiri. Simpingan kanan sebagian besar adalah tokoh-tokoh wayang protagonis, sedangkan simpingan kiri sebagian besar adalah tokoh-tokoh wayang antagonis. Dalam menata simpingan wayang ada tata urutan tersendiri, dimulai dari wayang dengan ukuran paling besar yang ditancapkan di ujung debog simpingan hingga wayang dengan ukuran paling kecil di pinggir jagadan. Kecuali ukuran besar kecil wayang, dalam menentukan urutan wayang simpingan juga berdasarkan dari kelengkapan busana wayang. Wayang ditancapkan di debog dan ditata sedemikian rupa, namun wajah wayang yang ada di depan tidak tertutupi oleh wayang yang ada dibelakangnya. Semua wayang simpingan, ditancapkan membelakangi jagadan. Kecuali berfungsi sebagai hiasan panggungan wayang, simpingan juga berfungsi untuk memudahkan jika dhalang membutuhkan suatu tokoh wayang tertentu yang belum disiapkan sebelumnya, sehingga panjak atau asisten dhalang lebih mudah dalam mengambilkan. Untuk menata simpingan wayang ini memerlukan keahlian khusus agar simpingan dapat terlihat lebih rapi, runtut, indah, dan tidak bergelombang. Kendhaga. Lebih terkenal dengan sebutan kothak wayang. Kecuali untuk menyimpan wayang, dalam pementasan kendhaga memiliki fungsi penting bagi dhalang. Antara lain untuk pemasangan atau nyenthelke keprak, dan juga dhodhogan, efek suara dari pukulan platukan ke lambung atau bibir kothak, untuk membangun suasana. Kendhaga, dilengkapi dengan tutupnya, yang lebih dikenal dengan nama tutup kothak. Dalam penataan ketika pergelaran, kendhaga atau kothak ada disisi kiri dhalang, sedangkan tutup kothak ada di sisi kanan dhalang, atau ada pula yang ditata melintang tegak lurus kothak, sebagai alas duduk dhalang sehingga terlihat lebih tinggi. Tinggi kendhaga di bawah cangklak atau sebatas dada dhalang, atau kurang lebih sekitar 50 cm. Kendhaga dan tutupnya dibuat dari kayu, ada yang berukir ataupun polos tergantung selera. Kayu yang digunakan untuk membuat kendhaga antara lain kayu jati, nangka, maupun kayu suren. Eblek. Pembacaan huruf “e” sebagaimana pengucapan huruf “e” pada kata “gowes”. Anyaman bambu yang digunakan untuk menyimpan wayang, sehingga bisa ditata bersap bertumpuk. Anyaman bambu atau rigen ini dilapisi kain, bahkan ada yang dilapisi dengan busa tipis. Kain penutup eblek ada yang dijahit secara paten, atau ada juga yang berbentuk sarungan bertali. Dalam pementasan, eblek berfungsi untuk meletakkan wayang yang tidak atau belum dikelirkan, namun sudah dipilah menurut jenis dan golongan wayang, sehingga dhalang lebih mudah dalam mencari maupun menyimpan kembali wayang yang akan atau setelah digunakan. Eblek ditata di kanan kiri dhalang. Di sisi kiri dhalang diletakkan melintang di atas kothak wayang atau kendhaga, dan juga ada beberapa yang diletakkan di dalam kothak, sedangkan di sisi kanan diletakkan di atas tutup kothak. Platukan. Alat yang digunakan oleh dhalang untuk memukul-mukul lambung bagian dalam atau bibir kothak wayang sehingga menimbulkan efek suara yang dapat membangun suasana adegan. Efek suara inilah yang disebut dengan dhodhogan. Ada beberapa jenis dhodhogan menurut fungsinya, seperti geter, banyu tumetes, neteg, mlatuk dan lain sebagainya. Platukan atau cempala tangan, biasanya dibuat dari kayu keras namun berserat lembut, semisal galih asem, sana keling, tayuman, sawo, tesek, kanthil dan lain sebagainya. Pembuatan platukan ini dengan cara dibubut, sehingga bentuknya akan indah simetris. Bagian bawah lebih besar, kurang lebih segenggaman tangan, semakin ke ujung semakin kecil. Platukan dipegang dhalang dengan menggunakan tangan kiri. Cempala. Juga disebut cempala gapit, karena dalam penggunaannya digapit atau dicapit dengan jempol kaki kanan dhalang. Cempala ini akan dijejakkan oleh dhalang ke keprak yang digantungkan di lambung kothak, sehingga menimbulkan suara “crik”, “crek”, “thing”, “jrek” dan sebagainya sesuai dengan keprak yang yang digunakan. Dahulu cempala gapit ini dibuat dari kayu keras, dengan ukuran lebih kecil dari platukan. Kayu yang biasa digunakan untuk membuat cempala ini antara lain kayu galih asem, karena kecuali keras juga terasa dingin ketika dijapit jempol. Penggunaan cempala gapit dari kayu, dipadukan dengan keprak berjumlah 2 lembar dilandasi dhompal, sehingga menimbulkan suara “crik”, “crek”, atau “jrek” tergantung dari keprak yang digunakan. Perkembangannya, cempala gapit dari kayu ini digantikan dengan cempala dari logam yang dibubut, dipadukan dengan selembar keprak yang dilandasi dhompal, sehingga menimbulkan suara “thing”, sebagaimana sering dijumpai dalam pergelaran wayang gaya Yogyakarta sekarang. Keprak & Dhompal. Keprak merupakan lembaran plat logam, yang digantungkan di lambung kothak sisi luar, di sebelah kiri dhalang. Pemasangan keprak dilandasi dengan dhompal, potongan papan kayu keras yang sedikit lebih luas dari luasan keprak. Jika menggunakan keprak 2 lembar berpadu dengan cempala gapit dari kayu, keprak dibuat dengan titi laras 6 nem dan 2 ro dalam titi laras gamelan jawa Slendro. Sedangkan jika menggunakan keprak selembar berpadu dengan cempala gapit dari logam, titi laras keprak dapat disesuaikan dengan selera dhalang. Fungsi dari suara keprak kecuali untuk membangun suasana adegan, memberi penekanan dalam gerak wayang, juga sebagai sarana dhalang untuk memberikan kode kepara pengendhang, untuk mengkomando karawitan, baik untuk mengawali dan mengakhiri suatu gendhing, mengendalikan irama gendhing, tebal tipis volume karawitan dan sebagainya. Foto Artikel Video Artikel Bab4, 5 dan 6 ulasan Pertanyaan Penyelesaian __ ___ adalah ringkasan visual dari beberapa kasus penggunaan terkait dalam suatu sistem atau subsistem. Gunakan diagram kasus Tanda ___ menunjukkan apa yang termasuk dalam sistem dan apa yang tidak termasuk dalam sistem. batas sistem Ketika use case diagram dibuat, langkah pertama adalah Berikut ini adalah contoh latihan Soal Tematik Kelas 5 Tema 6 Muatan pelajaran IPA untuk Tahun Ajaran 2019/2020 lengkap dengan kunci jawaban. Semoga Soal Tematik Kelas 5 Tema 6 Muatan Pelajaran IPA ini dapat dijadikan referensi untuk belajar khususnya adik-adik kelas 5 yang sudah menggunakan Kurikulum 2013. Soal Tematik Kelas 5 Tema 6 I. Berilah tanda silang x pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar ! 1. Benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik disebut .... a. konduksi b. kolarasi c. isolator d. konduktor 2. Bahan yang digunakan untuk pegangan setrika bersifat .... a. isolator b. konduktor c. mudah berkarat d. penghantar listrik 3. Benda ini bersifat isolator. Benda ini memiliki sifat ringan, lentur, dan tahan terhadap panas. Benda tersebut adalah .... a. kaca b. karet c. besi d. aluminium 4. Perhatikan sifat-sifat benda berikut! 1 Termasuk bahan konduktor 2 Kedap air. 3 Tidak sebaik logam sifat konduktornya. 4 Tembus pandang. Benda yang memiliki sifat-sifat tersebut adalah .... a. kaca b. seng c. buku d. kayu 5. Kita sering menggunakan bahan konduktor dan isolator dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu benda tersebut adalah setrika. Bagian setrika yang dapat menghantarkan panas adalah .... a. alat pemutar panas b. bagian dasar c. bagian atas d. pegangan 6. Pada saat hujan dan udara terasa dingin, Budi menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya. Budi melakukannya secara berulang-ulang, sehingga telapak tangan terasa hangat. Pernyataan berikut yang benar terkait dari kegiatan yang dilakukan Budi adalah .... a. hawa dingin menjadi tanda turunnya hujan. b. gesekan dua benda dapat menghasilkan api. c. hujan dan udara dingin berlangsung bersamaan. d. energi panas dapat dihasilkan ketika terjadi gesekan antara dua benda 7. Sumber energi panas terbesar bagi makhluk hidup di bumi adalah .... a. api b. magma c. minyak bumi d matahari 8. Sinar matahari sangat dibutuhkan tumbuhan. Salah satunya, yaitu diperlukan dalam proses a fotosintesis b. metamorfosis c. penyerbukan d. pembuahan 9. Sebuah ember berisi beberapa bongkahan es batu, diletakkan di bawah sinar matahari. Yang terjadi dengan es batu tersebut adalah .... a. es batu lambat mencair b. es batu mencair sebagian c. es batu mencair lebih cepat d. es batu akan tetap dalam keadaan beku 10. Berikut ini pemanfaatan energi panas matahari yang dilakukan oleh nelayan adalah .... a. menjemur padi b. mengeringkan ikan c. mengeringkan tanah d. meradiasi air laut 11. Pada saat menyeduh kopi, ternyata dinding luar cangkir kaca yang kita gunakan sebagai wadahnya juga ikut panas. Kesimpulan yang dapat ditarik dalam peristiwa tersebut adalah .... a. pada cangkir kaca terjadi perambatan panas secara konduksi b. cangkir kaca dapat menghantarkan panas secara konveksi c. cangkir kaca tersebut bermutu tinggi d. harga cangkir tersebut murah 12. Kayu digunakan untuk membuat gagang sudip. Hal ini karena kayu bersifat .... a. tidak mudah meleleh b. menyerap panas c. menahan panas d. kuat dan keras 13. Terjadinya angin darat merupakan contoh perpindahan panas secara .... a. konduksi b. konveksi c. radiasi d. isolasi 14. Pada saat kita berjemur di bawah sinar matahari, maka lama-kelamaan kulit akan terasa hangat. Hal ini merupakan contoh perpindahan panas secara .... a. konduksi b. konveksi c. radiasi d. isolasi 15. Warna pakaian yang paling mudah menyerap panas matahari adalah .... a. abu-abu b. putih c. kuning d. hitam 16. Temperatur udara di siang hari sangat panas, Untuk mengurangi efek panas, sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar dan berwarna .... a. pakaian yang ketat berwarna gelap b. pakaian yang longgar dan berwarna putih c. jaket bulu kapas buatan d. jaket kulit yang tebal 17. Bagian yang diberi huruf A terbuat dari .... a. besi b. kayu c. plastik d. aluminium 18. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada .. a. gas secara pancaran b. zat cair secara aliran c. zat padat secara rambatan d. ruang hampa neraca pancaran 19. Sendok terasa panas saat digunakan untuk mengaduk teh panas. Hal ini membuktikan terjadinya aliran panas secara .... a. radiasi b. konduksi c. konveksi d. konveksi dan radiasi 20. Bahan yang digunakan pada peralatan wajan tergolong dapat menghantarkan panas. Peralatan tersebut terbuat dari bahan .... a. kayu b. karet c. plastik d. aluminium II. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang benar! 1. Manusia zaman dahulu bisa menghasilkan api dengan cara ............................................................... 2. Suhu adalah besaran yang menyatakan .............................................................................................. 3. Alat untuk mengukur suhu adalah ........................................................................................................ 4. Kita dapat memanaskan air dengan menggunakan peralatan listrik yang disebut .............................. 5. Pada saat mengisi gelas dengan air panas, terkadang gelas tiba-tiba retak dan pecah. Hal ini dikarenakan gelas mengalami .................................................................................................................. 6. Untuk menyimpan air panas dalam waktu yang cukup lama, maka kita membutuhkan alat yaitu ....... 7. Saat ibu merebus air menggunakan cerek, maka prinsip yang diterapkan adalah .............................. 8. Agar suhu tubuh tetap hangat, maka sebaiknya kita memilih selimut yang terbuat dari bahan yang bersifat ...................................................................................................................................................... 9. Meskipun tergolong ke dalam konduktor panas, sifat kaca yang banyak dimanfaatkan adalah sifat ................................................................................................................................................................... 10. Di bawah terik matahari, sebaiknya menggunakan pakaian yang berwarna ..................................... 11. Alat yang digunakan untuk menghaluskan dan merapikan pakaian adalah ....................................... 12. Sifat dasar karet adalah ...................................................................................................................... 13. Alat untuk menambal panci yang bocor disebut ................................................................................. 14. Pada wajan bagian yang bersifat isolator adalah ............................................................................... 15. Membuat benda yang bersifat konduktor, digunakan bahan dari ....................................................... 16. Sudip menggunakan bahan yang bersifat isolator pada bagian ......................................................... 17. Perambatan panas secara radiasi dapat terjadi tanpa memerlukan .................................................. 18. Ketel yang berisi air mendidih dapat kita angkat dari kompor dengan menggunakan ....................... 19. Dinding kaca bagian dalam termos terbuat dari ................................................................................. 20. Hangat panas dari matahari berpindah secara .................................................................................. III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas dan benar! 1. Apa perbedaan kalor dan suhu? Jelaskan! Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 2. Jika diamati, pada sambungan rel kereta api dibuat bercelah dengan lebar beberapa sentimeter. Apa tujuạn dari hal tersebut? Jelaskan! Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 3. Mengapa indra peraba tidak dapat digunakan untuk mengukur derajat panas? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 4. Sebutkan 3 pemanfaatan energi matahari ! Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 5. Sebutkan kegunaan energi panas bumi bagi manusia! Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 6. Sebutkan cara-cara perambatan energi panas! Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 7. Sebutkan 3 contoh perpindahan panas secara radiasi! Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 8. Apakah yang kamu lakukan saat mengangkat panci yang berisi air panas agar tanganmu tidak kepanasan? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 9. Apa yang dimaksud dengan konveksi? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 10. Mengapa gagang setrika harus terbuat dari benda-benda yang bersifat isolator? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 11. Apa fungsi dari lapisan stainless steel pada peralatan masak? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 12. Sebutkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat wajan! Bagaimana sifat tiap bahan tersebut konduktor atau isolator? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 13. Mengapa bagian dasar teflon terbuat dari logam? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 14. Sebutkan benda-benda yang terbuat dari aluminium yang digunakan untuk peralatan dapur? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 15. Apa tujuan dari penggunaan bahan kayu pada pegangan sudip? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 16. Mengapa pada cuaca dingin, orang suka menggosok-gosokkan telapak tangannya? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 17. Mengapa Matahari disebut sumber panas dan cahaya terbesar di dunia? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 18. Mengapa besi termasuk bahan yang bersifat konduktor? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 19. Sebutkan sifat dari plastik! Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 20. Mengapa peralatan dapur untuk memasak pegangannya dibuat dari kayu/karet? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... Download Soal Tematik Kelas 5 Tema 6 Mapel IPA dan Kunci Jawaban Kunci Jawaban Room I 1. d. konduktor 2. a. isolator 3. b. karet 4. a. kaca 5. b. bagian dasar 6. d. energi panas dapat dihasilkan ketika terjadi gesekan antara dua benda 7. d matahari 8. a. fotosintesis 9. c. es batu mencair lebih cepat 10. b. mengeringkan ikan 11. a. pada cangkir kaca terjadi perambatan panas secara konduksi 12. c. menahan panas 13. b. konveksi 14. c. radiasi 15. b. putih 16. b. pakaian yang longgar dan berwarna putih 17. a. besi 18. b. zat cair secara aliran 19. b. konduksi 20. d. aluminium Kunci Jawaban Room II 1. menggesekkan dua batu 2. derajat panas 3. termometer 4. dispenser 5. pemuaian yang tidak rata 6. termos 7. perpindahan panas secara konduksi dan konveksi 8. isolator 9. tembus pandang 10. putih 11. setrika 12. elastis 13. patri 14. gagang/pegangan wajan 15. besi, baja, aluminium 16. pegangan 17. perantara 18. cempal 19. dua lapisan kaca 20. radiasi Kunci Jawaban Room III 1. Kalor adalah adalah salah satu bentuk energi yang dapat diterima / dilepaskan oleh suatu benda. Suhu adalah ukuran satuan dalam derajat panas 2. untuk memberi ruang pemuaian rel kereta api saat terkena panas di siang hari sehingga rel kereta api tidak bengkok ataupun patah 3. karena indra peraba tidak bisa menentukan suhu dengan tepat dan tidak bisa menyentuh benda yang terlalu panas atau dingin 4. untuk menerangi Bumi, untuk proses fotosintesis, untuk mengeringkan baju, ikan asin, padi 5. untuk pembangkit tenaga listrik 6. Perambatan energi panas 1. Konduksi, perpindahan panas melalui zat perantara tanpa disertai perpindahan partikel - partikel zatnya. 2. Konveksi, perpindahan panas melalui zat perantara yang disertai dengan perpindahan partikel - partikel zatnya. 3. Radiasi, perpindahan panas tanpa melalui zat perantara. 7. Panas matahari sampai ke bumi melalui ruang hampa, panas dari bola lampu, panas dari tungku perapian 8. menggunakan jampel/ cempal 9. Konveksi adalah perpindahan panas melalui zat perantara yang disertai dengan perpindahan partikel - partikel zatnya. 10. agar tangan kita tidak kepanasan ketika menyetrika baju 11. sebagai bahan anti karat dan juga penghantar panas 12. bahan untuk membuat wajan adalah aluminium yang bersifat konduktor 13. karena logam dapat menghantarkan panas 14. wajan, panci, cerek 15. untuk menghambat panas agar tidak panas saat di pegang 16. karena dengan menggosok-gosokkan telapak tangannya maka telapak tangan menjadi hangat sehingga tidak kedinginan 17. Karena matahari dapat menghasilkan energi panas dan cahaya yang tidak dapat habis 18. karena besi dapat menghantarkan panas dengan baik 19. ringan, tidak tembus air, meleleh saat dibakar 20. Karena kayu dan plastik merupakan isolator panas yang sulit menghantarkan panas. Hal tersebut dilakukan agar panas api tidak mengenai tangan Itulah Soal Tematik Kelas 5 Tema 6 Mapel IPA dan Kunci Jawaban yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat. Tanpakita rasakan ternyata Kamus Besar Bahasa Indonesia telah 20 tahun berada di tengah-tengah masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri. Selama kurun waktu itu kamus tersebut telah mengalami perkembangan muatan lema dari 62.000 lema pada edisi pertama (1988) hingga 91.000 lema pada edisi keempat (2008). Tugas makalah doang,,, jadi mohon maaf bila salah rahmatNya "Kamus Jawa-Indonesia" mi dapat disusun sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Penyusunan kamus mi lebih banyak bertitik tolak pada "Kamus Jawa-Indonesia" yang disusun oleh Tim Balai Penelitian Bahasa di Yogyakarta pada tahun 1976. Kamus mi disusun selama satu tahun dari April 1991-- Maret 1992.
100% found this document useful 12 votes8K views38 pagesDescription - Pembinaan Domestik - Ting. 4 dan 5Original - Pembinaan Domestik - Ting. 4 dan 5Copyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 12 votes8K views38 - Pembinaan Domestik - Ting. 4 Dan 5Original Title - Pembinaan Domestik - Ting. 4 dan 5 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 8 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 12 to 18 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 22 to 35 are not shown in this preview.
Dari50% yang jatuh di permukaan bumi, sekitar 45% diserap sedangkan sekitar 5% akan dipantulkan kembali. Namun sebagian radiasi inframerah yang dipancarkan bumi akan tertahan oleh ”rumah kaca” , dalam hal ini awan, gas CO2 dan gas lainnya untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dampaknya terjadi pemanasan & perubahan iklim.
Finishing Adalah – Mengecat selalu dilakukan hampir pada semua benda baik itu pada material kayu, besi, alumunium bahkan baja sekalipun. Jenis bahan yang digunakan untuk finishing atau pengecatan ini berbeda-beda tergantung dengan material dan tampilan yang diinginkan. Mengapa sebuah material harus di finishing? Apa saja tipe finishing yang banyak digunakan? Supaya tidak menganggap remeh tahapan ini, Anda perlu tahu pengertian dan tahapan yang dibutuhkan. Apa Itu Finishing? dan Fungsinya Finishing adalah tahapan terakhir suatu benda sebelum masuk pengemasan yaitu dengan melapisinya. Bahan yang digunakan untuk melapisi benda tersebut disebut dengan lapisan coating berupa sebuah cat. Pengertian finishing tersebut tidak terlepas dari terbentuknya lapisan coating dari sebuah bahan yang kompatibel dengan material. Misalnya saja cat untuk besi atau aluminium maka bahan yang digunakan adalah cat besi. Berbeda lagi dengan kayu, ada banyak bahan finishing yang tersedia seperti pernis, plitur, cat duco dan masih banyak lagi. Finishing tidak dilakukan hanya semata-mata untuk melapisi material, ada beberapa fungsinya sebagai berikut Memberikan keindahan Tampilan material asli kebanyakan tidak memiliki permukaan indah. Oleh karena itu peranan dari bahan finishing adalah untuk memperindahnya. Penambahan warna pada sebuah benda tersebut akan memberikan nilai estetika. Memberikan perlindungan Selain memperindah, coating juga berfungsi untuk menciptakan perlindungan pada material. Contohnya saja pada furniture kayu, lapisan pernis atau cat duco memberikan perlindungan dari kelembaban, rayap, bahkan jamur. Dan jika Anda membutuhkan jasa pembuatan furniture berkualitas dan terjangkau maka bisa klik disini. Meningkatkan nilai jual Dilihat dari segi keindahannya, furniture atau material yang telah di finishing akan memiliki nilai jual yang lebih baik. Jika dibandingkan dengan material tanpa finishing yang penampilannya kurang menarik. Apa yang dimaksud dengan finishing dari fungsi di atas sudah sangat jelas bahwa perannya sangat penting. Proses finishing sendiri membutuhkan peran serta dari bahan finishing yang digunakan. Tipe Finishing Sesuai dengan Tampilannya Jenis finishing bisa dibedakan berdasarkan dengan tampilan yang ingin didapatkan. Untuk hasil tampilan ini sebenarnya ada dua jenis yaitu tampilan natural dan juga solid. Hanya saja untuk tampilan natural kebanyakan didapatkan pada material kayu. Sedangkan untuk finishing material besi, baja, aluminium bahkan plastik kebanyakan berwarna solid. Berikut ini tipe finishing berdasarkan tampilannya yang bisa Anda kenali. Finishing natural Tipe finishing adalah untuk memperlihatkan tampilan asli material. Finishing ini paling sering digunakan pada material serat alam seperti kayu, bambu, atau rotan dan eceng gondok. Warna asli dari serat alam akan terlihat dan memberikan keindahan tersendiri. Beberapa benda yang menggunakan hasil finishing ini bukan hanya berupa kerajinan atau furniture tetapi juga peralatan makan dari kayu. Tampilan natural seperti tidak ada lapisan coating pada peralatan makan ini membutuhkan bahan finishing yang food grade. Finishing antik Hasil finishing ini bisa digunakan pada material kayu atau besi yang memperlihatkan kesan lama atau antik. Ada beberapa lapisan coating yang dibutuhkan dan teknik khusus untuk memberikan hasil finishing ini. Sebuah benda bisa di finishing dengan tipe ini agar tampak lebih tua dari usia aslinya. Untuk benda besi misalnya, biasanya dicat agar tampak seperti berkarat. Sedangkan untuk kayu biasanya menggunakan teknik washed. Finishing solid Finishing ini adalah yang paling banyak digunakan. Hasil tampilannya adalah warna solid atau metalik. Anda bisa menemukannya pada segala macam material baik itu kayu hingga besi. Contohnya saja finishing pada mobil atau pada kusen jendela aluminium membutuhkan warna solid. Finishing sesuai dengan kilap Pernahkah Anda melihat hasil finishing yang mengkilap atau tidak? Hal ini berlaku pada semua jenis material. Semua hasil finishing memiliki tingkat kilap yang berbeda-beda dan yang menghasilkan efek ini bukan teknik melainkan bahan finishingnya. Tingkat kilap dibedakan menjadi lima yaitu high gloss, semi gloss, satin, eggshell, dan flat. Masing-masing tingkat kilau ini memiliki kelebihan dan kekurangan jadi penggunaannya harus disesuaikan dengan fungsi furniture. Mengenal Bahan Finishing sekaligus Tahapannya Apabila diklasifikasikan, jenis bahan finishing ada begitu banyak karena masing-masing material membutuhkan cat yang berbeda. Salah memilih bahan finishing berakibat cat tidak akan menempel pada permukaan kayu. Beberapa tahapan sekaligus jenis bahan finishing adalah sebagai berikut ini. Bahan finishing poles Pemolesan juga termasuk pada jenis bahan finishing dan kebanyakan dilakukan pada permukaan kayu. Peralatan makan dari kayu biasanya memanfaatkan bahan poles bukan cat coating. Beberapa jenisnya adalah wax, linseed oil, tung oil. Semua bahan poles ini diaplikasikan dengan kain dan dipoles hingga meresap ke pori kayu. Jika memilih bahan finishing ini tampilannya tampak natural dan perlu dilakukan secara berkala. Dempul Hampir semua finishing menggunakan dempul dari kayu, besi bahkan finishing pada dinding. Dempul dinding dan kayu disebut dengan plamir yang akan memperbaiki permukaan material tidak rata. Penggunaan dempul biasanya untuk finishing warna solid dan menjadi lapisan pertama yang diaplikasikan. Sedangkan untuk finishing kayu ada yang sedikit berbeda yaitu penggunaan wood filler khusus finishing warna natural. Cat primer Jenis yang ketiga juga dibutuhkan untuk finishing warna solid di mana fungsinya adalah sebagai cat dasar. Warnanya sendiri ada dua yaitu putih dan abu-abu, warna putih untuk cat duco yang terang sedangkan warna hitam untuk cat duco warna gelap. Tahapan aplikasi cat primer adalah lapisan pertama setelah penggunaan dempul kayu. Proses aplikasinya bisa menggunakan semua jenis alat baik itu alat semprot hingga kuas. Sanding Sealer Bagi Anda yang berencana menciptakan finishing warna natural, maka penggunaan primer digantikan dengan sanding sealer. Warna dari lapisan ini nantinya adalah transparan dan bisa diaplikasikan langsung pada permukaan kayu atau di atas wood filler. Cat duco Cat ini yang digunakan untuk menghasilkan warna solid atau metalik baik kayu hingga material baja. Cat duco bisa diaplikasikan dengan spray, roller coater dan kuas namun tidak bisa dengan teknik wiping. Tahapan aplikasinya yaitu pada lapisan ketiga sebelum lapisan akhir atau clear coat. Tujuannya adalah memberikan warna baru dan menutup warna asli dari material. Stain Bahan finishing ini digunakan untuk finishing warna natural yang menggantikan peranan cat duco. Warnanya sama seperti kayu dan tidak menutup serat kayu, jadi bisa digunakan untuk menduplikasi warna kayu. Tahapan aplikasi stain bisa dilakukan di atas sanding sealer atau wood filler secara langsung. Top coat Merupakan bahan finishing yang diaplikasikan paling akhir dan lapisan inilah yang akan menciptakan tingkat kilap berbeda-beda. Untuk finishing warna solid, bahan ini disebut dengan top coat. Sedangkan untuk finishing kayu ada beberapa jenis top coat seperti pernis dan plitur. Tahapan aplikasinya yaitu sesudah cat duco namun bisa juga sesudah lapisan primer, stain atau sanding sealer. Karena lapisannya yang terakhir, maka proses keringnya pun sangat lama. Apa yang dimaksud finishing adalah telah dijelaskan secara lengkap di atas. Kini Anda tidak perlu bingung lagi jika ingin melakukan finishing. Tinggal memilih tipe finishing apa yang diinginkan dan mengikuti tahapan aplikasinya.
4Tips Efektif Menata Peralatan Masak di Dapur 4 Tips Efektif Menata Peralatan Masak di Dapur. Arsitek Indo Kontraktor I Jasa Arsitek dan Kontraktor – Dapur merupakan salah satu tempat yang penting di dalam rumah Anda. Beberapa wanita merasa dapur mereka kurang luass sehingga tidak bisa ‘menampung’ segala peralatan yang dibutuhkan.
Banyaknya kendaraan pribadi saat ini yang digunakan oleh masyarakat khususnya warga Politeknik Negeri Bandung menyebabkan penggunaan lahan parkir yang disediakan tidak cukup menampung berbagai kendaraan terutama kendaraan roda dua. Solusinya ialah membangun gedung parkir di Politeknik Negeri Bandung. Maka dari itu, perencanaan sebelum membangun gedung parkir sangat diperlukan. Dalam perencaan pembangunan salah satunya dengan merencanakan pondasi yang akan digunakan. Pemilihan jenis tiang bor untuk pondasi ditinjau dari beberapa aspek seperti akses mobilisasi dari dan ke proyek hingga pada proses saat melakukan pembangunan yang tidak diijinkan untuk mengganggu gedung-gedung di sekitarnya. Dalam perencanaan pondasi untuk mendapatkan gaya yang dihasilkan dari gedung parkir maka dibuat permodelan menggunakan ETABS 2015, untuk menghitung daya dukung ujung laboratorium menggunakan metode Meyerhof dan Terzaghi. Menghitung daya dukung selimut tiang menggunakan metoda alfa. Untuk menghitung daya dukung lapangan berdasarkan nilai Nspt dengan metode Konvensional dan Meyerhof dan berdasarkan data sondir dengan metode Konvensional. Perhitungan penurunan menggunakan metode penurunan pada tanah lempung. Perhitungan pile cap dan tulangan pondasi menggunakan SNI 1726-2012. Menggambar pondasi dan pilecap yang sudah direncanakan dan menghitung rencana anggaran pekerjaan pondasi. Berdasarkan perhitungan perencanaan maka pondasi yang akan digunakan adalah pondasi tiang bor dengan diameter 60 cm yang mempunyai kedalaman tiang 5,5 m. Terdapat 5 Tipe Pondasi yaitu P-1, P-2, P-3, P-4 dan P-5. Tebal pile cap yang digunakan 600 mm dan menggunakan tulangan berdiameter 15 D22 untuk arah x dan 20 D22 untuk arah y pada jenis pondasi P-5 dengan penurunan sebesar 5,228 mm. Pondasi yang direncakan menggunakan tulangan utama 8 D 22 dengan diameter tulangan geser D12-250 . Perkiraan harga untuk pekerjaan pondasi sebesar Rp. 943 962 100 Sembilan ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus enam puluh dua ribu seratus rupiah ,- Kata kunci Pondasi tiang, Kendaraan, Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung. The amount of vehicle being used in community especially in Politeknik Negeri Bandung cause the use parking area that has been provided is not enough to accommodate every vehicle especially motorcycle. The solution is by build a Parking building in Politeknik Negeri Bandung, so the structure design is needed. The selecting foundation is one of main criteria in planning construction. The selecting types of pile for the foundations is in terms of aspects, such as access to and from the project and the process not disturb another buildings. In foundation design, to get the force from upper structure from parking building is using ETABS 2015 for modelling, for end bearing pile calculate of the laboratories using Terzaghi and Meyerhoff method. The friction pile calculate using alpha method. To calculate bearing based on Nspt value is done with the conventional method and Meyerhof and based on data sondir with the conventional method. Calculation of settlement using settlement for rock method. Calculation of pile cap and reinforcement of foundation is done using SNI 1726-2012. Drawing foundation and pile cap which calculate and design and design the budget for foundation work. Based on the calculation of planning, so the foundation which will be used is bored pile foundation, the diameter of bored pile foundation is 60 cm that has m for a depth. There are 5 type of foundation, they are P-1, P-2, P-3, P-4 and P-5. The pile cap using 600 mm in thickness and using reinforcement diameter of 15 D22 for x direction and 20D22 for y direction, settlement for foundation P-5 is 5,228 mm. The reinforcement for pile is 8 D 22 with a diameter of shear reinforcement D12-250. Estimated price for foundation is Rp 943,962,100 Nine hundred and forty-three million and nine hundred sixty two thousand one hundred rupiah, - Keywords Bored Pile foundation, vehicle, Parking Building in Politeknik Negeri Bandung rrquyp. 305 87 422 348 492 290 488 24 384

apa tujuan dari penggunaan bahan kayu pada pegangan sudip